Dua Mentri Kampus Sekolah Tinggi Perikanan di Karawang
Karawang
SKR Sebagai salah satu upaya
untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang kompeten dan memenuhi standar
sertifikasi dunia industri, serta untuk menopang keberhasilan industrialisasi
kelautan dan perikanan, Dua menteri yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif
C. Sutardjo dan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz meresmikan Pembangunan
Sekolah Tinggi Perikanan di Kabupaten Karawang, dengan luas lahan 16,3 Hektar
hibah murni dari Pemkab Karawang di Jalan Ring Road Tanjung Pura-Klari Kel.
Karawangpawitan – Karawang.Dalam sambutannya Bupati
Karawang H. Ade Swara menyampaikan ucapan Selamat Datang Di Kabupaten Karawang,
dan ucapan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Bapak Menteri beserta
jajarannya yang telah berupaya dalam mewujudkan pembangunan Sekolah Tinggi
Perikanan di Kabupaten Karawang. Keberadaan sekolah tinggi perikanandi Kabupaten Karawang merupakan salah satu
cita-cita yang ingin dicapai oleh masyarakat Karawang. Bupati Ade Swara
menginformasikan bahwa Kabupaten Karawang memiliki potensi perikanan tangkap
yang cukup besar, dengan panjang pantai mencapai 84,23 Kilometer, panjang
sungai mencapai 436,000 kilometer, areal rawa seluas 72,10 hektar, serta areal danau
bekas galian c mencapai 18.273,30 hektar, kolam seluas 1.188,19 hektar, mina
padi seluas 10.580,80 hektar, serta karamba jaring apung sebanyak 99 unit.
Dengan potensi tersebut, produksi ikan di Kabupaten Karawang pada tahun 2010
telah mencapai 46.320,51 ton, yang terdiri dari hasil budidaya sebesar
38.396,07 ton, dan hasil tangkap sebesar 7.924,44 ton. Sedangkan tingkat
konsumsi produk perikanan di Kabupaten Karawang baru mencapai 26,01 kilogram
perkapita pertahun. Ungkapnya berdasarkan data yang ada, jumlah pendapatan per tahun
nelayan dan pembudidaya ikan di kabupaten karawang di perkirakan baru mencapai
21 juta 400 ribu rupiah untuk nelayan, serta 13 juta 350 ribu rupiah untuk
pembudidaya ikan.Lebih lanjut Bupati
mengatakan guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para pelaku utama
perikanan tersebut, kami berupaya untuk menyediakan sarana dan pra sarana
penunjang perkembangan sektor perikanan dan kelautan. Selain itu, kami juga
secara rutin melaksanakan sejumlah program pemberdayaan potensi perikanan, yang
diantaranya dilaksanakan melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat
pesisir; program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian
sumberdaya kelautan; program pengembangan budidaya perikanan; program
pengembangan perikanan tangkap; program pengembangan system penyuluhan
perikanan; program peningkatan system informasi perikanan dan kelautan; program
optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan dan kelautan. Dengan
jumlah penduduk lebih dari dua juta jiwa, Kabupaten Karawang memiliki potensi
sumber daya manusia yang di harapkan dapat menjadi salah satu modal utama bagi
perkembangan sektor perikanan dan kelautan. Kuantitas SDM yang cukup besar
tersebut tentu tidak akan berarti banyak tanpa adanya kualitas dan kompetensi
yang memadai. Ungkapnya.Menteri kelautan dan perikanan
Syarif c Sutardjo dalam sambutannya mengatakan bahwa pembangunan STP Karawang
ini di harapkan dapat mengembangkan SDM kelautan dan perikanan yang dapat
berdampak pada perkembangan Kabupaten Karawang kedepan, hal ini tentunya harus
sejalan dengan adanya dukungan dari pemerintah Jawa Barat dan Karawang,
Eksistansi Kampus ini selain untuk mengembangkan SDM kelautan dan perikanan
juga di tunjukan pula untuk memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Karawang. Ucapnya.Syarif juga menambahkan bahwa
STP merupakan salah satu lembaga pendidikan KKP, di samping tiga akademi
perikanan dan 9 sekolah Usaha Perikanan menengah di berbagai daerah di
Indonesia. Lembaga ini di harapkan menghasilkan lulusan yang siap pakai sesuai
dengan bidangnya perekrutan peserta didik sebesar 40% anak pelaku utama
(nelayan,pembudidaya, dan pengolah ikan dan petambak garam). 40% masyarakat
umum, dan 20% kerjasama instansi terkait, STP karawang ini siap mencetak tenaga
ahli yang unggul dan berkarakter, sehingga siap bekerja sesuai dengan bidangnya
dalam memenuhi kebutuhan pasar dunia, dan STP ini di biayai APBN dan para
mahasiswanya tidak di pungut biaya. Ungkapnya.Kampus STP yang mengadopsi teching factory ini dirancang sebagai
industry mini dengan situasi lingkungan, tujuan utama adalah taruna terbiasa
dengan habit di unit produksi, Teaching
Factory model ini merupakan respon cepat KKP terhadap perubahan pradigma
kebutuhan terhadap lulusan perguruan Tinggi yang berkembang berorientasi pada
pembentukan jiwa kewirausahaan.Pada kesempatan tersebut
dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Badan Pengembangan SDM
Kelautan dan Perikanan dengan 3 unit Eselon 1 kementrian Perumahan Rakyat.(her)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar